If I'am the Governor of Jakarta
Program – program dalam mewujudkan MDG’s untuk DKI Jakarta.
Dalam mengurangi kelaparan dan kemiskinan, MDGS memiliki target detailnya yaitu dengan menurunkan angka kemiskinan dunia dan meningkatkan angka populasi didunia sebesar 10.000 Dollar/ hari. Provinsi alias Ibukota DKI Jakarta sendiri memiliki data kemiskinan penduduk, dikutip dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta Persentase penduduk miskin DKI Jakarta pada Maret 2019 adalah 3,47 persen atau sebesar 365,55 ribu orang. Angka ini adalah yang terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sedangkan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2019 adalah 0,497, turun 0,006 poin jika dibandingkan September 2018 sebesar 0,503. Lalu Sebaliknya Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode yang sama mengalami kenaikan sebesar 0,004 poin dari 0,107 menjadi 0,111. Dari data ini, menunjukkan bahwa angka kemiskinan maish cukup tinggi di Provinsi DKI Jakarta. Dari data ini, kita juga perlu mencari tau mengapa angka kemiskinan bisa tinggi, dan mengapa bisa terjadi. Untuk mencegah kemiskinan tersebut, maka diupayakan untuk mencegah penyebab kemiskinan yaitu memperbanyak lapangan kerja maupun peningkatan SDM penduduk Jakarta untuk kelangsungan hidup mereka serta mencegah biaya mahal pada kebutuhan primer. Untuk mewujudkan tujuan tersebut yang notabenenya selaras dengan point pertama pada MDG’s, maka diusulkan program :
Program Rumah Merdeka setiap kecamatan
![]() |
Sumber : |
Rumah Merdeka ini bertujuan untuk membangun manusia dari hal yang paling dasar yang dimiliki semua manusia, yaitu landasan moral. Kenapa landasan moral? Dikarenakan Menteri kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan Amerika Serikat, John W. Gardner, mengatakan bahwa di balik tiap-tiap peradaban besar, dan di balik semua kekuatan persenjataan yang lengkap, dan kemakmuran adalah sesuatu yang sangat kuat, tetapi juga tidak substansial, yaitu: sekumpulan gagasan, sikap dan keyakinan dan kemantapan bahwa gagasan-gagasan dan keyakinan-keyakinan itu dapat hidup terus. Tidak ada suatu bangsa yang dapat mencapai kebesaran, kecuali jika bangsa itu meyakini sesuatu hal, dan kecuali jika sesuatu yang diyakini itu mempunyai dimensi-dimensi moral untuk menopang suatu peradaban besar. Kalau cahaya keyakinan sudah pudar, maka semua kemampuan produktif, semua kecakapan dan semua kekuatan bangsa, akan menjadi musnah, dan masa kegelapan akan terjadi. Kaum komunis (di Soviet ataupun Cina, umpamanya) dapat saja membangun peradaban yang tinggi dan mengagumkan, seperti telah terjadi kenyataan sekarang ini. Tetapi dapat dipastikan, bahwa peradaban itu akan runtuh binasa karena lapuknya landasan moral yang menopangnya, cepat ataupun lambat. Nasibnya akan sama dengan peradaban Maya dari bangsa Indian, Di Guatemala dan Meksiko Selatan, umpamanya, seseorang dapat menyaksikan orang-orang Indian yang, tidak meragukan lagi, merupakan keturunan langsung mereka yang dahulu menciptakan peradaban Maya. Sekarang ini mereka adalah orang-orang yang sederhana, tidak mempunyai perhatian tentang diri mereka sendiri, ataupun tentang dunia luar, dan memang tidak banyak mengetahui. Suatu cahaya telah hilang. Sesungguhnya keadaan lingkungan (geografis) dan sumber-sumber alam tidak mengalami perubahan apa-apa demikian juga, bentuk genetis bangsa itu tetap sama. Mereka pernah menjadi bangsa yang besar. Sekarang ini mereka malahan tidak ingat lagi kebesaran nenek moyang mereka. Dari landasan moral inilah yang akan membangun manusia dari etos, tekad, pembangunan jiwa, inovasi, skill, dan masih banyak lagi. Nilai- nilai inilah yang paling utama yang menjadi dasar yang ditanamkan pada masyarakat umum yang dengan hal ini akan mengentaskan kemiskinan nantinya. Dari rumah inilah juga akan dibangun iklim budaya di setiap kecamatan. Dengan rumah ini, akan menyiapkan manusia-manusia berjiwa entrepreneur dan siap kerja sehingga mampu menuntaskan kemiskinan serta membangun Jakarta maupun Indonesia nantinya.
2. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua rakyat Jakarta
Dalam mewujudkan point kedua MDG’s maka di upayakan Setiap penduduk di Jakarta berhak mendapatkan pendidikan dasar. Jumlah siswa yang putus SD di provinsi DKI Jakarta menurut pusat data dan statisk hanya ratusan. Namun dari Tirto.ID, disebutkan bahwa Angka putus sekolah tingkat SMA, periode 2017- 2018 di Provinsi DKI Jakarta, mengalami penurunan sebesar 5,94 persen. Sedangkan, untuk sekolah kejuruan atau SMK, pada periode yang sama, angka putus sekolah di DKI Jakarta justru naik sebesar 25,28 persen. Dari data tersebut, angka putus sekolah dasar cukup rendah. Oleh karena itu program kali ini ditekankan pada kualitas pendidikan dasar.
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar
Peningkatan kualitas pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan pula kualitas SDM, langkah yang akan diambil dalam program ini yaitu meningkatkan sekolah Reguler di pinggiran Jakarta yang ditingkatkan menjadi Unggulan, menigkatkan Persentase Guru / pendidik yang memenuhi standar kompetensi, menciptakan sekolah yang Melibatkan Peserta Didik dalam Pengambilan Keputusan di Sekolah, pengembangan wadah agar siswa lebih banyak yang mengikuti pengembangan bakat dan minat dan kreativitas siswa, sekolah yang direhab total serta pengadaan peralatan dan lab, dan sekolah yang bersertifikat ISO
3. Mewujudkan kesetaraan gender serta pemberdayaan kaum perempuan, meningkatkan kesehatan ibu, dan mengurangi kematian anak di DKI Jakarta
Untuk menyelaraskan dengan MDG’s poin ke 3,4, dan 5 maka pemprov DKI Jakarta seharusnya mengadakan program menunjang yang mengurangi angka perbedaan serta diskriminasi jenis kelamin (gender) pada lingkungan manapun. Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan suatu indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai bagian dari haknya dalam memperoleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan dengan diskripsi capaian terpilah antara laki-laki dan perempuan. IPG adalah indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan dengan kriteria yang sama seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dari KemenPPPA sendiri, mempunyai data provinsi DKI Jakarta dengan IPG DKI Jakarta yang sangat tinggi dibanding daerah lain dengan nilai 94,74 yang menjadi provinsi dengan IPG tertinggi kedua di Indonesia. Namun wanita di DKI Jakarta Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI, angka kematian ibu di DKI Jakarta pada 2016 sebanyak 53,2/100.0000 kelahiran hidup dan menurun pada 2017, yakni 41,56 /100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pula di DKI Jakarta sendiri pada tahun 2015 ada 1000 bayi yang meninggal pada tahun tersebut. Oleh karena itu diusulkanlah program untuk mencegah hal diatas yang menjadi kerersahan warga DKI Jakarta.
Program libur dan insentif 24 bulan wanita hamil dan menyusui
Riset dari Universitas Essex – yang menarik data dari tiga penelitian besar, dua di Inggris dan satu di Amerika Serikat – menemukan efek melanjutkan pekerjaan selama tahap akhir kehamilas yang sama berbahayanya dengan efek merokok saat hamil. Bayi yang ibunya bekerja atau merokok selama kehamilan, akan berkembang lambat di rahim. Sedangkan, Prof Marco Fancesconi, mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan insentif bagi karyawan untuk memberikan lebih banyak cuti kehamilan yang fleksibel bagi perempuan yang kemungkinan perlu beristirahat sebelum melahirkan, ketimbang setelah bayi mereka lahir. Oleh karena itu, saya mengusulkan program ini sebagai salah satu pemberdayaan perempuan dan juga untuk mencegah kematian ibu melahirkan. Serta sisa liburnya untuk menyusui serta mendidik anak, dikarenakan sekolah pertama seorang anak adalah keluarga. Dengan disusui anak tersebut maka sehatlah balita tersebut sehingga dapat mengurangi angka kematian pada balita. Ibu memiliki banyak waktu untuk dapat mengawasi bayinya sehari-hari.
4. Menanggulangi HIV/AIDS dan, malaria termasuk penyakit menular lainnya di DKI Jakarta
Target di 2015 ialah menghentikan serta memulai tindakan pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS dan malaria termasuk jenis penyakit berat lainnya. Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta senidiri menyebutkan ada 50 ribu warga Jakarta yang positif HIV AIDS.
Program Sosialisasi dan Penyuluhan penyakit berbasis media
perubahan dan perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya oerubahan social pada masyarakat. Seiringnya ketergantungan manusia terhadap gadget, maka dapat dimanfaatkan sebagai media untuk pencerdasan secara efektif dan efisien seperti gambar diatas. Sosialisasi dan penyuluhan dapat dilakukan dan dapat marak pada media social dengan memainkan isu pada media dan memberikannya solusi sehingga perhatian masyarakat tertuju pada hal tersebut dan masyarakat mengalami peningkatan wawasan pula sehingga masyarakat luas pun dapat mengaktualisasikan pencegahan tersebut di lingkungan mereka masing-masing. Dengan adanya program ini tentu menghemat dana walaupun terdapat masih banyak kekurangan seperti belum bisa memastikan apakah seluruhnya memahami apa yang dimaksud karena tidak ada petemuan dua arah.
5. Menjaga kelestarian lingkungan hidup
Mengintegrasikan semua prinsip pembangunan yang bersifat terus menerus dalam setiap kebijakan dan program negara serta mengurangi jumlah hilang atau menurunnya sumber daya lingkungan. MDG’s menargetkan bahwa tahun 2020 diharapkan akan mencapai pengembangan signifikan untuk kehidupan paling tidak 100 juta orang yang masih tinggal di lingkungan kumuh. ada 445 RW yang dinyatakan sebagai RW kumuh di Jakarta. Data itu bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017.
Program Relokasi Rumah Susun dengan prinsip green building
Relokasi rumah susun dengan prinsip bangunan hijau ini bertujuan untuk menghilangkan kekumuham yang terjadi di DKI Jakarta dan di relokasi dnegan green building yang dapat menghemat listrik 20-80% karena pengunaan listrik yang tidak banyak dikarenakan menggunakan cahaya matahari untuk pencahayaannya. Serta dari green building ini dapat menghemat air karena sanitasi air sangat diperhatikan pada gedung green building ini. Tidak lupa kenyamanan termal yang diperhatikan sehingga tidak perlu menggunakan pendingin pada bangunan ini.
6. Mengembangkan langkah kemitraan global dalam rangka pembangunan
Program bermitra dengan Himpunan Psikologi Indonesia serta motivator nasional dalam menyongsong Rumah Merdeka
Dengan bermitranya Pemprov DKI Jakarta dengan HIMPSI dan Motivator nasional, akan memenuhi apa yang dibutuhkan di Rumah Merdeka yang sesuai dengan ekspektasi. Sehingga seluruh masyarakat mendapatkan nilai-nilai esensial serta akan menjadi budaya dengan etos, semangat, produktifitas, dan skill warga DKI Jakarta yang baik sehingga dari sini akan membangun peradaban baru pula untuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar